Jelaskan Cara Menulis Kreatif Puisi?
1. Bahan Penulisan Puisi
Banyak hal dan banyak bencana yang sanggup kita tulis menjadi puisi.
Banyak hal yang sanggup kita gubah menjadi puisi. Untuk menulis puisi
kita dituntut harus peka terhadap setiap bencana atau fenomena yang sanggup dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan menyerupai itulah yang membedakan antara seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau orang awam.
Sering seorang penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam memulai menulis puisi. Dari mana kita harus memulai menulis puisi? Tentu saja dari bahan. Bahan puisi yakni realitas kehidupan dan pengalaman kita sehari-hari. engkau sanggup menulis puisi dari pengalaman-pengalaman itu.
2. Unsur-Unsur Puisi
Bahasa puisi tidak sama dengan bahasa prosa atau karangan pada umumnya. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai diberikut:
a. Bunyi:
1) Asonansi / aliterasi
Asonansi yakni persamaan suara vokal pada setiap selesai kata.
misal : menemu udara dari lembah utara
Aliterasi yakni persamaan konsonan pada setiap selesai kata.
misal : Berkata benar itu ibadah alasannya yakni pengecap punya Allah
2) Rima awal / selesai adalah persamaan suara atau persajakan di awal atau di selesai kata.
misal :
Rima awal : memulai, memulas
Rima selesai : inilah, marilah
3) Persajakan horizontal / vertikal
Persajakan horizontal yakni persamaan suara dalam satu larik atau satu baris.
Persajakan vertikal yakni persamaan suara dalam larik atau baris yang tidak sama.
b. Pilihan kata
1) Pengimajian yakni pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran
ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan.
2) Kata kasatmata yakni kata-kata yang dipakai untuk
menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud membangkitkan imaji pembaca.
a) pembaitan (bait-bait), yakni menyusun larik-larik dalam baitbait
sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait.
b) pelarikan (larik-larik) yakni menyusun kata-kata dalam lariklarik.
c) tipografi yakni bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk
bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan
antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.
d) Suasana yakni keadaan jiwa pembaca sehabis membaca puisi
tersebut atau imbas psikologis pembaca yang muncul sesudah
membaca puisi, contohnya perasaan haru, sedih, bahagia,
bersemangat, dan lain-lain.
e) Nada yakni perilaku penyair kepada pembacanya, misalnya
menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.
f) Makna yakni maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh
kata-kata, larik-larik, dan bait-bait. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Banyak hal dan banyak bencana yang sanggup kita tulis menjadi puisi.
Banyak hal yang sanggup kita gubah menjadi puisi. Untuk menulis puisi
kita dituntut harus peka terhadap setiap bencana atau fenomena yang sanggup dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan menyerupai itulah yang membedakan antara seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau orang awam.
Sering seorang penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam memulai menulis puisi. Dari mana kita harus memulai menulis puisi? Tentu saja dari bahan. Bahan puisi yakni realitas kehidupan dan pengalaman kita sehari-hari. engkau sanggup menulis puisi dari pengalaman-pengalaman itu.
2. Unsur-Unsur Puisi
Bahasa puisi tidak sama dengan bahasa prosa atau karangan pada umumnya. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai diberikut:
a. Bunyi:
1) Asonansi / aliterasi
Asonansi yakni persamaan suara vokal pada setiap selesai kata.
misal : menemu udara dari lembah utara
Aliterasi yakni persamaan konsonan pada setiap selesai kata.
misal : Berkata benar itu ibadah alasannya yakni pengecap punya Allah
2) Rima awal / selesai adalah persamaan suara atau persajakan di awal atau di selesai kata.
misal :
Rima awal : memulai, memulas
Rima selesai : inilah, marilah
3) Persajakan horizontal / vertikal
Persajakan horizontal yakni persamaan suara dalam satu larik atau satu baris.
Persajakan vertikal yakni persamaan suara dalam larik atau baris yang tidak sama.
b. Pilihan kata
1) Pengimajian yakni pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran
ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan.
2) Kata kasatmata yakni kata-kata yang dipakai untuk
menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud membangkitkan imaji pembaca.
a) pembaitan (bait-bait), yakni menyusun larik-larik dalam baitbait
sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait.
b) pelarikan (larik-larik) yakni menyusun kata-kata dalam lariklarik.
c) tipografi yakni bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk
bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan
antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.
d) Suasana yakni keadaan jiwa pembaca sehabis membaca puisi
tersebut atau imbas psikologis pembaca yang muncul sesudah
membaca puisi, contohnya perasaan haru, sedih, bahagia,
bersemangat, dan lain-lain.
e) Nada yakni perilaku penyair kepada pembacanya, misalnya
menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.
f) Makna yakni maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh
kata-kata, larik-larik, dan bait-bait. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Cara Menulis Kreatif Puisi?"