Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Membaca Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Sempurna Dan Berikan Pola Puisisnya?

Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat Membaca puisi ialah salah satu bentuk mempersembahkan apresiasi pada karya sastra. Tujuan mengapresiaisi karya sastra (puisi)
tidak sekedar membuat puisi itu jadi indah dan dapat dinikmati banyak orang melainkan juga mempersembahkan puisi itu jadi bermakna dan berarti. Oleh alasannya ialah itu dalam proses pembacaan puisi tidak spesialuntukdibutuhkan penjiwaan serta lisan yang mengena melainkan juga volume bunyi yang mencakup lafal, nada, tekanan dan intonasi yang tepat. Lafal atau pelafalan ialah salah satu bentuk ketepatan mengucapkan kata yang sempurna dan benar tanpa ada unsur kedaerahan yang mempengaruhinya. Nada ialah pola pengiramaan dari puisi yang dibacakan, sehingga maknanya dapat muncul ketika dibacakan. Tekanan ialah bentuk keras lembutnya bunyi yang dimunculkan ketika membacakan puisi. Intonasi ialah tinggi rendahnya nada ketika membacakan puisi. Agar penjiwaan, lisan dan volume bunyi sempurna dan mengena ketika pembacaan puisi, langkah awal yang harus dan mutlak dilakukan ialah membaca dan memahami substansi puisi. Pemahaman terhadap substansi puisi ini tidak spesialuntuk untuk mendapat tafsir makna terhadap puisi yang akan dibacakan melainkan juga untuk memilih bagaimana lafal, nada, tekanan serta intonasi diucapkan ketika pembacaan puisi.

misal Puisi
Telah Kutulis Badai

sudah kutulis angin kencang ketika perang menyala
langit memaknainya bab dari darah (barangkali luka
kampung kita yang masih netes) kita di sudut yang mana
bila nasib dikapling, segala terus digusur-gusur
orang-orang mengibarkan warna-warna dan kekuatan bukan
berada di balik puisi “ucapkan tangis pada laut?”
di negeri yang bergelombang, hutan-hutan sudah kering
sedang perpacuan tetap tak ingin berhenti

 sekian tahun pagi kurindu (kopi itu tak juga
kau gerahkan) selain matamu yang sabar
mungkin saya terkubur puing-puing, namun pada badai
masih setia, andai sesaat kelak kamu berdendang
bukan wacana tahta atau nilai uang
bukan wacana harta atau pembunuhan, dapat saja pantai
hingga orang-orang tak selalu berkeluh-keluh dengan harapan
dan di tepi-tepi kota menjerit, “pelajaran yang cengeng!” katamu
aku pun berangkat, segera melunasi isu terkini yang tersisa
mengakulah, tak ada srigala di matamu

sudah kutulis badai
dan ingin menyanyikannya denganmu
di kampung kita, negeri yang bergelombang

Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Membaca Puisi Dengan Lafal, Nada, Tekanan, Dan Intonasi Yang Sempurna Dan Berikan Pola Puisisnya?"