Seni Kerajinan Patung Dan Bentuk Rumah Etika Masyarakat Suku Asmat-Dani
Berikut ini akan kita bahas terkena kebudayaan suku asmat, suku asmat, patung asmat, rumah moral suku asmat, kesenian suku asmat, patung suku asmat.
Seni Rupa Masyarakat Suku Asmat - Dani
Seni rupa masyarakat moral suku bangsa Asmat dan suku bangsa Dani mencakup seni kerajinan dan seni bangunan rumah.
Seni Kerajinan
Masyarakat suku bangsa Asmat mempunyai seni kerajinan yang cukup terkenal, yaitu membuat gesekan kayu dalam bentuk patung, topeng, tombak, perisai, tifa, dan penokak sagu.
Setiap gesekan yang sudah final dikerjakan didiberi warna putih, merah, dan hitam. Pewarna diambilkan dari ramuan kulit kayu, dedaunan, dan akar-akaran, serta lumpur.
Seni patung suku bangsa Asmat disebut tiang mBis, berupa patung-patung nenek moyang yang dibentuk bersusun sesuai dengan silsilah nenek moyang.
Patung Asmat (tiang mBis) |
Karya seni tersebut sangat dikagumi oleh wisatawan mancguagara. Di samping itu masyarakat moral suku bangsa Asmat pandai membuat peralatan rumah tangga, ibarat kapak dari watu yang ialah benda berharga di kalangan mereka.
Adapun seni kerajinan yang menjadi andalan suku bangsa Dani ialah membuat anyaman dari kulit kayu, yaitu kantong jaring epilog kepala dan pengikat kapak.
Seni Bangunan
Rumah kediaman suku bangsa Asmat terdiri atas rumah panggung kecil berukuran (3 x 4 x 5) m yang
disebut tsyem.
Honae |
Rumah berfungsi untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dan sebagai daerah menyimpan senjata, peralatan untuk berburu, maupun alat bercocok tanam.
Rumah moral suku bangsa Dani disebut honae. Rumah honae berukuran pendek (rendah) dan berbentuk bulat, ibarat jamur.
Honae-honae tersebut berkumpul dalam suatu kompleks perkampungan yang disebut uma. Rumah untuk pria dan wanita terpisah. Honae untuk pria disebut wim aela, sedangkan honae daerah kaum wanita disebut ebe-ebe.
Post a Comment for "Seni Kerajinan Patung Dan Bentuk Rumah Etika Masyarakat Suku Asmat-Dani"