Sistem Iktikad Yang Ada Serta Berkembang Dalam Masyarakat Bugis
Pada masa lampau, jauh sebelum masyarakat Bugis mengenal agama, mereka sudah mengenal iman terhadap dewa-dewa.
Di antaranya ialah yang kuasa Seuwae yang berkedudukan di Boting Langit atau langit tertinggi. Masyarakat budbahasa menghormatinya dengan mempersembahkan sesaji.
Di samping itu masyarakat budbahasa Bugis mempercayai hal-hal sebagai diberikut.
a. Makhluk-makhluk halus yang menghuni pohon- pohon, puncak pegunungan, persimpangan jalan, didiberi sesaji semoga tidak mengganggu.
b. Adanya kekuatan-kekuatan sakti atau gaib, ibarat jimat yang sanggup memdiberi laba atau menolak bala dan makam-makam keramat.
c. Manusia jadi-jadian, ibarat poppok, parakang, asu patting, salimpo atau pontianak, dan donga.
d. Hewan-hewan tertentu yang mempersembahkan firasat suatu keadaan, misal serrak (sejenis burung hantu), kupu-kupu, dan cecak.
e. Hari baik dan hari buruk, sehingga peranan mahir kutika sangat penting untuk dimintai tolong mencarikan hari baik guna memilih hari perkawinan atau memulai suatu pekerjaan besar. Bulan Muharram dan bulan Zulkaidah sangat mereka hindari alasannya ialah sanggup membawa bencana, bila dilanggar.
Post a Comment for "Sistem Iktikad Yang Ada Serta Berkembang Dalam Masyarakat Bugis"