Tokoh Pendiri Dan Tanggal Berdirinya Organisasi Sarekat Islam Pada Masa Perkembangan Pergerakan Nasional Kebangsaan Di Indonesia
Jika Sebelumnya kita sudah mengulas ihwal Organisasi Budi Utomo, maka diberikut ini akan kita bahas secara ringkas terkena pergerakan nasional, pergerakan nasional indonesia, pergerakan nasional di indonesia, perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia, perkembangan pergerakan nasional indonesia, sarekat islam, serikat islam, tokoh sarekat islam, sarekat dagang islam, serikat dagang islam, syarikat islam, organisasi sarekat islam, pendiri sarekat islam, organisasi serikat islam, tanggal berdirinya sarekat islam.
2. Sarekat Islam
Pada tahun 1911 di Laweyan, Solo bangun organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) dengan ketua Haji Samanhudi.
Keinginan untuk menyaingi pedagang-pedagang Cina mendorong banyak orang ingin menjadi anggota SDI. Tujuan SDI tiruanla ialah memajukan perdagangan untuk menyaingi pedagang-pedagang Cina.
Namun pada akhirnya, selain memajukan perdagangan, SDI juga ingin memajukan agama Islam. Oleh alasannya itu, atas usulan H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam) pada tahun 1912.
SI memiliki beberapa tujuan, yaitu menyebarkan jiwa dagang, memmenolong para anggota yang mengalami kesusahan dalam perjuangan meningkatkan derajat, memperbaiki pendapat yang keliru terkena agama Islam, hidup berdasarkan perintah agama.
Pada tahun 1913, SI menyelenggarakan kongres pertama di Surabaya dan menghasilkan beberapa keputusan, yaitu SI bukan partai politik, SI tidak bermaksud melawan Belanda, menentukan HOS Cokroaminoto sebagai ketua SI, dan menetapkan Surabaya sebagai sentra SI.
Karena bersifat kerakyatan, SI cepat mendapat anggota. Akibatnya, Gubernur Belanda A.W.F. Idenburg ragu dan khawatir terhadap SI, sehingga undangan izin pengakuan SI ditolak.
Oleh alasannya itu, SI menyiasati hal tersebut dengan mendirikan Central Sarekat Islam (CSI) di Surabaya yang diakui Belanda pada tanggal 18 Maret 1916.
Adapun tujuan didirikannya CSI ialah memajukan, memmenolong, memelihara, dan menjalin kolaborasi antar-SI lokal yang tergabung dalam CSI. Pada tahun 1921, SI mengadakan kongres ke-4 di Surabaya.
Pada kongres ke-4 ini, Semaun dan Darsono mengemukakan paham sosialis. Ada beberapa anggota SI yang tidak sepaham dengan mereka. Akibatnya, SI pecah menjadi SI putih dan SI merah.
SI putih dipimpin oleh Haji Agus Salim dan Abdul Muis, sedangkan SI merah berpaham komunis di bawah Semaun, Tan Malaka, dan Darsono yang nanti masuk dalam PKI.
Post a Comment for "Tokoh Pendiri Dan Tanggal Berdirinya Organisasi Sarekat Islam Pada Masa Perkembangan Pergerakan Nasional Kebangsaan Di Indonesia"