Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Saja Organ Produksi Suara?


a. Bibir
Bibir insan terdiri dari dua bagian, yaitu pecahan atas dan pecahan bawah. Bibir atas disebut labium superius oris dan bibir bawah disebut labium inferius oris. Bibir insan memenuhi sekitar verbal perbatasan vermilion dan biasanya berwarna kemerahan atau dalam batas-batas yang disebut dengan zona merah terang. Perbatasan vermilion bibir atas dikenal sebagai ‘busur cupid’ sedangkan daging menonjol dan terletak di tengah bibir atas disebut tuberkulum atau procheilon dan alur memanjang dari procheilon ke septum hidung disebut philtrum.

Kulit bibir insan terdiri dari tiga hingga lima lapisan sel dan sangat tipis kalau dibandingkan dengan kulit wajah yang mempunyai enam belas lapisan sel. Warna kulit bibir biasanya lebih terang dibandingkan dengan kulit wajah, lantaran kulit bibir mengandung melanosit yang sangat sedikit. Melanosit yaitu sel yang memproduksi pigmen melanin dan pemdiberi warna pada kulit. Warna merah pada bibir disebabkan oleh pembuluh darah yang muncul melalui kulit bibir.Hal ini tidak terlalu tampak pada warna kulit yang lebih petang lantaran banyak mengandung melanosit. Kulit bibir membentuk perbatasan antara kulit luar wajah dan selaput lendir interior pecahan dalam mulut. Kulit bibir tidak berbulu dan tidak mempunyai kelenjar keringat, oleh lantaran itu, bibir tidak mempunyai lapisan pelindung menyerupai halnya kulit lain, Kelenjar minyak keringat yang berfungsi menjaga kulit tetap halus, menghambat pathogen, dan mengatur kehangatan. Karena kulit bibir tidak mempunyai kelenjar minyak, maka simpel kering dan simpel pecah-pecah.

Bibir yaitu pecahan badan yang terlihat pada verbal insan dan hewan. Fungsi bibir insan yaitu sebagai organ sensorik taktil, pembuka untuk asupan kuliner dan sebagai organ artikulasi suara. Pada proses pembentukan suara, bibir sangat berperan dalam membentuk aksara hidup (vokal) dan aksara ‘M, B, dan P’. Ketika mengucapkan aksara hidup (vokal), bibir harus bergerak seterbaik mungkin dan mengoptimalkan otot bibir. Misalnya mengucapkan aksara ‘U’ maka bibir membentuk kerucut dan ditarik seterbaik mungkin ke depan. Ketika mengucapkan aksara ‘O’ maka bibir membentuk bulatan dan menarikdanunik bibir ke depan seterbaik mungkin. Ketika mengucapkan aksara ‘A’ maka bibir dibuat menyerupai orang menguap dan berbentuk lonjong terbaik. Ketika mengucapkan aksara ‘I’ dan ‘E” bibir ditarik pipi ke samping sehingga verbal nampak pipih. Sedang dikala mengucapkan aksara M, B dan P, bibir dalam posisi merapat dan meletup.

b. Lidah
Lidah yaitu kumpulan otot rangka pada pecahan lantai verbal yang sanggup memmenolong pencernaan kuliner pada waktu mengunyah dan menelan dengan cara membolak balik makanan. Sebagian besar pengecap tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah, dan processus styloideus di tulang pelipis. Lidah mempunyai permukaan yang garang lantaran adanya tonjolan yang disebut papila yang berfungsi sebagai reseptor.

Lidah sering disebut dengan lingual lantaran turut memmenolong dalam proses bicara. Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi aksara mati menyerupai “C”, “D”, “L”, “N”, “R”, “S”, “T” dan lainnya. Lidah yang lincah akan sanggup memilih pembentukan lafal yang baik, sempurna dan jelas. Pemeran harus mendayagunakan pengecap sebagai pembentuk aksara mati. melaluiataubersamaini tes terus menerus dan intens, maka pengecap akan lentur (lentur) dan lincah dalam membentuk aksara mati. Tingkat lentur dan kelincahan pengecap mempengaruhi artikulasi pemeran, dengan pengecap yang tidak terlatih maka seorang aktor akan kesusahan mengucapkan aksara “R” dan “T”.

c. Rahang 
Rahang yaitu salah satu dari dua struktur yang membentuk verbal manusia. Posisi rahang berhadapan secara vertikal membentuk rahang atas dan rahang bawah. Fungsi utama rahang yaitu untuk tumbuhnya gigi dan pemrosessan awal kuliner (mengunyah). Istilah rahang juga secara umum dipakai untuk keseluruhan struktur yang membentuk rongga verbal dan berfungsi membuka dan menutupnya mulut. Rahang terbagi menjadi dua yaitu rahang atas (Os. Maxilla) dan rahang bawah (Os. Mandibulla). Rahang atas yaitu rahang yang terletak disebelah atas, dan di bawah hidung. Rahang atas menyusun sebagian dari hidung dan langi-langit mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak pecahan temporal. Hal ini ialah satu-satunya korelasi antar tulang dengan gerakan  yang lebiih bebas.

Rahang bawah (Os. Mandibulla) yaitu rahang yang terletak di bawah rahang atas. Rahang bawah sanggup digerakkan ke atas ke bawah, dan ke kiri ke kanan. Gerakan rahang bawah ke rahang atas dihubungkan oleh sendi engsel, sehingga memungkinkan bergerak. Rahang insan selain sebagai pemroses awal kuliner (mengunyah) juga sebagai pembentuk suara. Rahang insan berafiliasi dengan pembentukan artikulasi kata-kata, baik bunyi konsonan dan bunyi vokal. Pemeran akan kehilangan artikulasi kata-kata bila malas menggerakkan rahang bawah dikala mengucapkan kata-kata. Kaprikornus kiprah aktor yaitu melatih elastisitas sendi engsel yang menghubungkan antara rahang bawah dan rahang atas untuk mencapai artikulasi kata-kata.

d. Langit-Langit Mulut
Langit-langit verbal terdiri dari langit-langit keras dan langitlangit lunak, langit-langit verbal ialah pecahan penting dalam pembentukan bunyi maupun pengucapan. Selain itu, langit-langit berperan juga sebagai dinding resonator pada rongga mulut. Langit-langit verbal yang berafiliasi eksklusif dengan pembentukan kata yaitu langit-langit lunak, sedangkan langitlangit keras untuk pembentukan kata yang berafiliasi dengan lidah.

e. Hidung
Hidung terdiri dari pecahan luar dan pecahan dalam. Bagian luar terdapat pada permukaan wajah, terdiri dari rangka pendukung yang dibuat olah tulang rawan. Rangka hidung dibungkus oleh kulit dan permukaannya dilapisi oleh membran mucus. Di bawah hidung terdapat dua lubang yang disebut dengan lubang hidung atau nares eksternal. Hidung pecahan dalam terdiri dari kaviti yang besar di tengkorak. Bagian dalam hidung dibagi menjadi dua, yaitu pecahan kanan dan bagiann kiri yang dipisahkan oleh septum hidung. Hidung yaitu pecahan paling menonjol di wajah manusia, berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara, dan menghangatkan udara pernafasan. Hidung ialah salah satu organ produksi bunyi yang menghasilkan bunyi nasal yaitu “N”, “M”, dan “NG”. Fonasi terbentuk lantaran pemikiran udara melewati pita bunyi menuju rongga hidung dan beresonansi disana. Resonansi nasal memainkan kiprah penting dalam membuat variasi nadayang menandakan kualitas dari ucapan.

Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Apa Saja Organ Produksi Suara?"