Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Perihal Tanah Liat Sekunder?

Tanah Liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimentary clay ialah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya lantaran tenaga eksogen yang mengakibatkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada tempat rendah menyerupai lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, dan tanah danau.Dalam perjalanan yang disebabkan lantaran air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik.Hal tersebut mengakibatkanperubahan sifatkimia maupun sifat fisika tanah liat.Ukuran partikel-partikel tanah pun menjadi lebih halus dan lebih plastis.Jumlah tanah liat sekunder lebih banyak dari tanah liat primer.Transportasi air mempunyai imbas khusus pada tanah liat yang salah satunya yaitu gerakan arus air cenderung menggerus mineral tanah liat sehingga partikel-partikelnya semakin mengecil.

Pada dikala kecepatan arus melambat, partikel yang lebih berat akan mengendap dan meninggalkan partikel yang halus dalam larutan. Pada dikala arus tenang, menyerupai di danau atau di laut, partikel-partikel yang halus akan mengendap di dasarnya. Tanah liat yang dipindahkan biasanya terbentuk dari beberapa macam jenis tanah liat dan berasal dari beberapa sumber. Dalam setiap sungai, endapan tanah liat dari beberapa situs cenderung bercampur bersama.Kehadiran banyak sekali oksida logam menyerupai besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai materi pengotor.Bahan organik menyerupai humus dan daun amis juga ialah materi pengotor tanah liat. Karena pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan materi pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, dan suhu matangnya antara 900oC-1400oC.


Pada umumnya tanah liat sekunder bersifat lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih tinggi daripada tanah liat primer.Semakin tinggi suhu bakarnya, makakekerasan meningkat dan porositas berkurang, sehingga benda keramik menjadi kedap air.Dibanding dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih petang, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah.Sesudah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda hingga coklat muda ke tua.Secara umum tanah liat sekunder mempunyai ciri-ciri:
(a) kurang murni,
(b) cenderung berbutir halus,
(c) plastis,
(d) warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning, kecoklatan,
      kemerahan, kehitaman
(e) daya susut tinggi,
(f) suhu bakar 1200oC–1300oC, ada yang hingga 1400oC (fireclay, stoneware, ballclay), dan
(g) suhu bakar rendah 900oC–1180oC, bahkan ada yang hingga 1200oC (earthenware).

Warna tanah alami terjadi lantaran adanya unsur oksida besi dan unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dari jumlah oksida besi dan kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi berkisar antara2%-5%dan akan menimbulkan tanah cenderungberwarna Iebih petang (merah atau coklat). Tanah liat sekunder biasanya akanmatang pada suhu yang lebih rendah karenapengaruh gabungan oksida-oksida logam yang berfungsi untuk  menurunkan suhu. Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder sanggup dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu: tanah liat tahan api (fireclay), tanah liat stoneware, ball clay, tanah liatmerah (earthenware clay), dan tanah liat jenis monmorilinit.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Perihal Tanah Liat Sekunder?"