Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Bagaimana Keunikan Tarian Dari Kawasan Jawa Barat?

Tarian dari tempat Jawa Barat pada umumnya mempunyai gerakan yang lincah dan energik. Hal tersebut diwujudkan dalam langkah kaki yang cepat dan enteng serta gerak pinggul dan awal pundak sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Gerakan tersebut ditarikan oleh penari wanita. Salah satu tarian yang populer dari Jawa Barat ialah Jaipongan. Tarian ini ialah tari pergaulan yang berkembang dari tarian yang sudah ada sebelumnya, yaitu tari Ketuk Tilu. Kata Jaipongan berasal dari masyarakat Karawang yang diambil dari gerakannya, Jaipongan masih menampakkan pola-pola dari tari Ketuk Tilu yang mengandung gerakan bukaan, pencugan, nibakeun, dan beberapa gerak mincid

Jaipongan mempunyai daya tarik bagi kaum muda sebab mempunyai gerak tari yang dinamis dengan mengikuti tabuhan kendang. Selain kendang, alat musik lain yang digunakan dalam Jaipongan ialah ketuk, rebab, goong, kecrek. Ada pula seorang sinden atau penyanyi untuk mengiringi musik yang dimainkan. Busana yang digunakan untuk Jaipongan antara lain sinjang/celana panjang, kebaya/apok, dan ornamen yang banyak sehingga terlihat megah. Namun demikian busana tersebut tidak menyulitkan penari untuk bergerak. Di samping itu, terdapat pula tarian yang gerak dasarnya ialah gerak menabuh alat musik, di antaranya tari Rampak Kendang. Tari Rampak Kendang ialah perpaduan antara gerak dan musik dalam memainkan kendang secara bersamaan, ciri khasnya menonjolkan kekompakan dalam menabuh kendang yang menghasilkan irama yang ceria dan dinamis.

Dalam tari tempat Jawa Barat, ada beberapa istilah gerak tari, di antaranya sebagai diberikut.
1. Edeg-edegan atau kuda-kuda ialah gerak pada ketika pembukaan tarian.
2. Jangkung Ilo ialah gerak pembukaan suatu pembukaan dari tari.
3. Gedig ialah gerak langkah di tempat dengan tekanan badan.
4. Mincid ialah gerak langkah menyentuh lantai.
5. Keupat ialah gerak berjalan ke depan.
6. Bakplang

2) Tari dari Daerah Betawi
Salah satu tarian yang berkembang di masyarakat Betawi ialah tari Zafin Betawi, meskipun tarian ini kental dipengaruhi tari melayu dan budaya Arab tarian ini sudah menjadi belahan kebudayaan yang terintegrasi dalam masyarakat budaya Betawi. Adapun kata Zafin itu sendiri berasal dari bahasa arab, yaitu zafana yang artinya bertandak atau berjoget atau menari. Tari Zafin termasuk kedalam tari pergaulan. Hal ini diperkuat oleh banyak sekali keterangan serta dilihat dari ciri-ciri penampilannya. Pertama, adanya unsur improvisasi; kedua, adanya unsur spontanitas; dan ketiga, adanya unsur ketidakformalan, terutama dari segi pemakaian kostum serta tidak terdapatnya hukum yang mengikat, baik dari segi koreografi, dalam hal ini ketentuan komposisi tari maupun dari segi musik sebagai pengiringnya. Dalam pertunjukannya tidak terdapat jarak antara penari dan penonton. Penonton bebas untuk tampil bebas di arena sebagai penari.

Pengaruh budaya melayu pada masyarakat Betawi melahirkan banyak sekali produk kebudayaan, salah satunya tari Zafin Betawi. Tari zafin terbagi dua, yaitu tari Zafin umum, yaitu tari zafin yang berkembang di kalangan ulama dan tari Zafin Betawi yang berkembang di kalangan masyarakat Betawi yang bukan ulama. Keunikan yang paling pokok dari tari Zafin betawi ialah tidak terlalu menekankan pada gerakan tangan, tubuh, kepala, serta gerakan di belahan badan. Gerakannya terpusat pada kaki dengan menggunakan dua teladan langkahan, yaitu langkahan biasa dan langkahan kecil. Langkahan kaki dengan arah menyudut serta langkahan kaki yang membentuk mata panah, ialah ciri yang paling khas dalam tari Zafin Betawi. Langkahan tersebut ialah langkahan pokok dalam tari Zafin. Adapun gerakan-gerakan kaki yang membentuk garis lengkung baik berupa bulat penuh, setengah lingkaran, maupun spiral dianggap sebagai variasinya. Dalam tari zafin betawi terdapat empat jenis teladan gerakan kaki, yaitu teladan pokok, putaran tiga, konde, dan setengah putaran. Keempat teladan langkahan tersebut, digunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya teladan langkahan tersebut ialah satu kesatuan.

Lamanya melaksanakan satu teladan langkahan kaki dihitung menurut irama lagunya, sanggup dua kali empat hitungan atau tiga kali empat hitungan. Ini akan sangat tergantung pada kemauan si penari. Penari sanggup saja membuat rumus perpindahan teladan langkahan kaki secara spontan, contohnya 2x4; 3x4; 1x4 dan seterusnya. Tari Zafin termasuk ke dalam tarian yang mempunyai teladan lantai yang bervariasi. Setiap variasinya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Akhir variasinya juga selalu kembali ke titik tiruanla. Seperti sudah dikatakan sebelumnya, gerak tari zafin betawi terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok dalam langkahan tersebut ialah gerak berjalan menapak atau jinjit sebelah kaki. Namun, sering juga divariasikan dengan gerakan-gerakan menyerupai menendang. Adapun gerakan tangan mengikuti gerakan kaki sebagaimana layaknya orang berjalan. Gerakannya spesialuntuk berupa ayunan biasa, yang kadang kala diselingi dengan tepukan tangan atau dengan gerakan menyentak-nyentakan ibu jari tengah.

Ragam gerak yang terdapat di dalam tari Zafin betawi pada umumnya tidak mempunyai nama khusus. Walaupun demikian, terdapat tiga motif yang pada umumnya terdapat dalam tari Zapin Betawi yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu ayunan, tepukan, dan hentakan ibu jari dan jari tengah yang menjadikan suara tek. Pada musik tari Zafin Betawi digunakan pula vokal yang dibawakan oleh penyanyi laki-laki dan perempuan yang fungsinya sebagai pembawa lagu melodi. liriklagu Zafin tiruananya bertemakan pedoman Islam, terutama terkena keagungan Tuhan Yang Mahaesa. Adapun instrumen musik yang mengiringi tari Zafin Betawi ialah alat musik yang digunakan dalam orkes gambus, yaitu gambus, biola, marwas, suling, dan gendang. Kostum tari Zafin Betawi untuk laki-laki biasanya mengenakan kopiah sebagai hiasan kepalanya, celana batik, baju kampret, sarung, dan selendang. Untuk penari wanita, biasanya mengenakan kebaya, celana panjang, kain, ikat pinggang dan selendang yang digunakan menyerupai jilbab serta menggunakan ikat kepala. Warna yang digunakan tidak ada ketentuan, lebih bergantung, kepada selera. Begitu pun ornamen yang ada pada bagianbagian tertentu.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Bagaimana Keunikan Tarian Dari Kawasan Jawa Barat?"