Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Mengenai Contoh Keruangan Desa?

Definisi Desa  ialah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis, politik, dan budaya di suatu wilayah dalam kekerabatan dengan efek timbal balik dengan daerah-daerah lain. Dalam kehidupan sehari-hari desa sering disebut dengan istilah kampung, yaitu suatu tempat yang letak dan posisinya jauh dari keramaian kota dan dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian di bidang agraris.
Suatu tempat dikatakan desa, jikalau masih mempunyai ciri khas yang sanggup dibedakan dengan tempat lain di sekitarnya. Berdasarkan pengertian Direktorat Jenderal Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), desa mempunyai empat ciri.
a. Perbandingan lahan dengan insan (man land ratio) cukup besar.
b. Lapangan kerja yang secara umum dikuasai ialah sektor pertanian (agraris).
c. Hubungan antar masyarakat desa masih sangat akrab.
d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku.

Menurut pengertian lama, kehidupan masyarakat perdesaan dicirikan
oleh beberapa hal sebagai diberikut.
a. Desa dan masyarakat mempunyai kekerabatan yang erat dengan lingkungan alam.
b. Iklim dan cuaca mempunyai efek besar terhadap petani sehingga masyarakat desa
    banyak tergantung pada perubahan musim.
c. Keluarga desa ialah unit sosial dan unit kerja.
d. Jumlah penduduk dan luas wilayah desa tidak begitu besar.
e. Kegiatan ekonomi mayoritas agraris.
f. Masyarakat desa ialah suatu paguyuban.
g. Proses sosial di desa umumnya berjalan lambat.
h. Warga desa pada umumnya berpendidikan rendah.

2. Struktur Ruang Desa
Kalau diperhatikan secara seksama lahan di pedesaan selalu dipakai untuk kegiatan sosial masyarakatnya menyerupai tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah, dan tempat berkumpul masyarakat. Ini mengatakan karakteristik contoh acara masyarakat desa. Masyarakat desa intinya mempunyai impian untuk berkumpul sehingga jarang sekali kita menemukan tempat tinggal yang terletak di tengah kebun atau sawah. Kegiatan ekonomi biasanya dilaksanakan di luar perdesaan, baik di kebun maupun di sawah. Kalau ada perkebunan yang menyatu dengan permukiman itu spesialuntuk ada pada tempat tertentu. Bentuk permukiman antara desa satu dengan desa lain mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut terjadi alasannya ialah faktor geografi yang tidak sama. Secara umum permukiman pedesaan berbentuk memusat, linier, terpencar, dan mengelilingi akomodasi tertentu.

a. Bentuk Perdesaan Memusat
Bentuk perdesaan memusat banyak ditemukan di tempat pepegununganan. Bentuk perdesaan ini terpencar menyendiri (agglomerated rural settlement). Biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan sehingga ialah satu keluarga atau kerabat.

b. Bentuk Perdesaan Linier
Bentuk perdesaan linier banyak ditemukan di tempat pantai, jalan raya, dan sepanjang sungai. Bentuk perdesaan ini memanjang mengikuti jalur jalan raya, alur sungai atau garis pantai.

c. Bentuk Perdesaan Terpencar
Bentuk perdesaan terpencar susah ditemukan di Indonesia alasannya ialah spesialuntuk terdapat di Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Bentuk perdesaan yang terpencar cenderung menyendiri (disseminated rural settelment). Biasanya perdesaan menyerupai ini spesialuntuk ialah farm stead, yaitu sebuah rumah petani yang terpencil, tetapi lengkap dengan gudang alat mesin, penggilingan gandum, lumbung, sangkar ternak, dan rumah petani

d. Bentuk Perdesaan Mengelilingi Fasilitas
Bentuk perdesaan menyerupai ini umumnya ditemukan di tempat dataran rendah, di mana banyak fasilitas-fasilitas umum yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fasilitas tersebut contohnya mata air, danau, waduk, dan akomodasi lain

3. Potensi Desa
Secara umum, potensi ialah segala sesuatu yang dimiliki tetapi belum dimanfaatkan. Selama belum dimanfaatkan maka potensi suatu wilayah tidak akan memdiberi manfaat apapun bagi masyarakat. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, perdesaan sanggup dikelompokkan menjadi tiga.
a. Desa berpotensi tinggi, yaitu desa yang mempunyai lahan pertanian yang rindang dengan
    topografi datar atau agak miring. Desa juga dilengkapi dengan akomodasi irigasi teknis
    sehingga mempunyai kemampuan besar untuk berkembang lebih lanjut.
b. Desa berpotensi sedang, yaitu desa yang mempunyai lahan pertanian agak rindang dengan
    topografi tidak rata. Fasilitas irigasi yang ada di desa sebagian teknis dan sebagian lainnya
    teknis. Ini menyebabkan desa berkembang dengan lambat.
c. Desa berpotensi rendah, yaitu desa yang mempunyai lahan pertanian tidak rindang dengan
    topografi berbukit. Sumber air sukat didapat dan kegiatan pertanian bergantung pada curah
    hujan. Ini menyebabkan desa sukar berkembang.

Terdapat tiga unsur penting yang ada pada desa dan sanggup dimanfaatkan sebagai potensi desa.
a. Daerah, yang mencakup lokasi, luas, dan batas wilayah serta penerapannya.
b. Penduduk, yang mencakup jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian.
c. Tata kehidupan, yang contoh dan ikatan pergaulan sesama masyarakat desa.
Secara khusus, potensi desa sanggup diartikan sebagai aneka macam sumber daya alam (fisik) dan sumber daya insan (non fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa. Potensi fisik dan potensi nonfisik tersebut diperlukan bermanfaa bagi kelangsungan dan perkembangan desa.

a. Potensi Fisik
Potensi-potensi fisik yang dimiliki perdesaan ialah sebagai diberikut.
1) Tanah, mencakup aneka macam sumber tambang dan mineral, lahan untuk tumbuhnya tanaman.
2) Air, dalam artian sumber air yang mencakup keadaan atau kondisi, tata airnya untuk
     irigasi, pertanian dan kebutuhan hidup sehari-hari.
3) Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
4) Ternak  sebagai sumber tenaga, materi makanan,dan pendapatan.
5) Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power), baik pengolah tanah,
    dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota

b. Potensi Non fisik
Potensi-potensi non fisik yang dimiliki perdesaan ialah sebagai diberikut.
1) Masyarakat desa, yang hidup menurut gotong-royong. Gotong-royong ialah
    suatu kekuatan berproduksi atau kekuatan membangun atas dasar kerja sama, dansaling
    pengertian.
2) Lembaga-lembaga sosial, yaitu lembagalembaga pendidikan dan organisasiorganisasi sosial
    yang sanggup mempersembahkan menolongan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
3) Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran
    jalannya pemerintahan desa.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Mengenai Contoh Keruangan Desa?"