Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menguak Tugas Fidel Castro Dalam Sejarah Dan Latar Belakang Perang Atau Revolusi Kuba

Berikut ini akan dijabarkan klarifikasi ihwal sejarah kuba, revolusi kuba, krisis kuba, sejarah revolusi kuba, latar belakang revolusi kuba, perang kuba, profil lengkap negara kuba, Fidel Castro.


Revolusi Kuba

Kuba yaitu negara pulau yang terletak di Teluk Meksiko, Laut Karibia. Kuba ialah negara yang populer dengan cerutunya. Kuba sebelumnya juga usang menjadi jajahan Spanyol. 

Pada masa Perang Dingin, Kuba yang letak dan posisinya sangat strategis juga tidak luput dari incaran ekspansi efek dan ideologi negara adidaya. 

Kuba ialah negara republik komunis pertama yang berada di cuilan bumi Barat. Letak Kuba yang bersahabat dengan negara Amerika Serikat menjadi ancaman fokus bagi Amerika Serikat.

a. Kuba sebelum Perang Dunia II

Kuba pertama kali ditemukan oleh Columbus, orang Spanyol pada tahun 1492. Seperti halnya tempat-tempat lain yang ditemukan orang Eropa dalam masa penjelajahan samudra, yaitu diakui sebagai miliknya, begitu pula dengan nasib Kuba. 

Columbus segera mengklaim bahwa Kuba yaitu milik Spanyol. Sejak dikala itu, Kuba menjadi koloni Spanyol. Pada sekitar tahun 1868–1878 di Kuba timbul gerakan menuntut kemerdekaan. 

Perang Kemerdekaan tahap kedua muncul pada tahun 1895 dengan dipimpin Jose Marti. Amerika Serikat mendukung gerakan itu sehabis kapal perangnya Marine yang dikirim untuk melindungi masyarakat negaranya di Kuba meledak misterius. 

Amerika Serikat menganggap itu ialah sabotase yang dilakukan Spanyol. Oleh lantaran itu, Amerika Serikat memmenolong Kuba menyingkirkan Spanyol. Wilayah Kuba hingga tahun 1902 menerima sumbangan dari Amerika Serikat. 

Pada tahun 1933 kelompok revolusioner yang dipimpin oleh Fulqencio Batista berhasil mengambil alih pemerintahan di Kuba. Batista memerintah Kuba secara diktator. Pada masa pemerintahan Batista, korupsi makin merajalela.

b. Kuba sehabis Perang Dunia II

Kondisi rakyat Kuba yang sangat memprihatinkan pada masa pemerintahan Batista, menggugah semangat salah seorang anak bangsa untuk memperbaikinya.

Fidel Castro seorang putra tuan tanah kaya raya tidak tahan melihat penderitaan rakyat Kuba. Pada tahun 1953 Castro mencoba melaksanakan kudeta, tetapi gagal. Akibatnya, Castro dijatuhi eksekusi lima belas tahun penjara.

 Berikut ini akan dijabarkan klarifikasi ihwal sejarah kuba Menguak Peran Fidel Castro Dalam Sejarah dan Latar Belakang Perang atau Revolusi Kuba

Namun, gres menjalani eksekusi selama dua tahun, Castro sudah dibebaskan. Penjara tidak membuat Castro jera dalam memperjuangkan keinginannya.

Sesudah keluar dari penjara Castro kembali menghimpun kekuatan. Castro melatih pengikutnya di bersahabat kota Meksiko. Pada tahun 1956, Castro bersama para pengikut setianya kembali berusaha menggulingkan kekuasaan Presiden Batista. 

Selama hampir tiga tahun Castro berusaha merebut kekuasaan di Kuba. Pada tahun 1959 Batista meninggalkan Kuba dan digantikan Castro. Fidel Castro bersama-sama bukan seorang komunis. 

Hal itu menyerupai pernyataannya yang mengatakan, “Revolusi kita bukan berwarna merah, melainkan hijau zaitun.” Kata-kata Castro itu menunjuk pada warna seragam yang ia pakai bersama pengikutnya. Bahkan, Castro juga mengutuk komunis dengan konsepnya yang totaliter. 

Castro juga berusaha memmembersihkankan tindakannya yang dianggap disponsori komunis dengan berpidato di Universitas Princeton, Amerika Serikat. 

Dalam pidato tersebut, Castro menyatakan bahwa, “... berperihalan dengan contoh Revolusi Rusia dan model Marxis bahwa di Kuba tidak menurut usaha kelas .... Revolusi Kuba juga tidak berniat meniadakan kepemilikan swasta.” 

Namun, pemerintah Amerika Serikat tetap memandang bahwa revolusi yang dikobarkan Castro disponsori pihak komunis. Hal ini akhir tindakan Castro yang banyak mengubah kehidupan Kuba yang mendekati slogan komunis, sama rasa sama rata. 

Castro banyak membangun sekolah dan rumah bagi orang yang tidak mampu. Pemerintah Kuba juga mulai mengontrol tiruana penerbitan surat kabar serta siaran radio dan televisi. 

Tindakan Castro makin usang mengkhawatirkan pemerintah Amerika Serikat. Hal itu disebabkan Castro makin berani menasionalisasi perusahaan-perusahaan ajaib yang berada di Kuba. 

Akibatnya, Amerika Serikat mengambil tindakan tegas, yaitu menghentikan hubungan dengan Kuba pada tahun 1961. Menghadapi kenyataan itu Fidel Castro selanjutnya segera menjalin hubungan dengan negara-negara komunis, menyerupai Cina dan Uni Soviet. 

Dari negara-negara tersebut, Kuba berharap semoga mereka bersedia memdiberi menolongan ekonomi guna melaksanakan dan melanjutkan pembangunan.

Pemerintah Amerika Serikat yang mendapati kenyataan bahwa Kuba sudah masuk blok komunis makin khawatir atas keselamatan negaranya. Hal itu beralasan lantaran jarak Kuba dengan Amerika Serikat tidak lebih dari 10 mil. 

Atas kekhawatiran itu, pemerintah Amerika Serikat berniat menggulingkan pemerintahan Fidel Castro yang prokomunis. Untuk mencapai maksud itu, pemerintah Amerika Serikat akan memakai para pelarian Kuba yang tinggal di Amerika Serikat. 

Dari orang-orang pelarian Kuba itu, Amerika Serikat berharap sanggup menguasai Teluk Babi yang sanggup digunakan sebagai lompatan untuk menundukkan Havana, ibu kota Kuba. 

Dinas intelejen Amerika Serikat (CIA) bertugas melatih orang-orang pelarian Kuba semoga berhasil dalam misinya. 

Sekitar 1.200 orang pelarian Kuba di Amerika Serikat berhasil dikumpulkan dan dilatih kemiliteran. Presiden gres Amerika Serikat, John Fietzgeerald Kennedy juga menyetujui planning penggulingan Fidel Castro melalui orang-orang Kuba sendiri. 

Kennedy bahkan memerintahkan untuk memdiberi sumbangan dan pengawalan dalam penyerbuan Teluk Babi melalui pelarian orang-orang Kuba dilaksanakan. Peristiwa itu kemudian disebut The Bay Pig’s Episode atau Insiden Teluk Babi. 

Namun, pada detik-detik terakhir penyerangan, Kennedy memerintahkan membatalkan menolongan sumbangan dan pengawalan. Akibatnya praktis diduga, pemerintah Kuba sangat praktis mematahkan penyerbuan orang-orang Kuba pelarian itu. 

Atas Insiden tersebut, hubungan Kuba dan Amerika Serikat makin renggang. Sementara itu, pemimpin Uni Soviet, Khruschev segera memanfaatkan situasi atas kejadian Teluk Babi tersebut dan begitu intensif mendekati Kuba. 

Ia menyampaikan paket menolongan ekonomi yang lebih besar lagi apabila Kuba bersedia mengizinkan Uni Soviet membangun awalan militer dan menempatkan rudal nuklirnya di wilayah tersebut. 

Ia berencana rudal-rudalnya akan sanggup diarahkan ke Amerika Serikat tanpa ada hambatan. Keinginan Uni Soviet tentu saja menerima tantangan dari Amerika Serikat. 

Presiden Kennedy menyatakan bahwa penempatan rudal Uni Soviet di Kuba ialah ancaman eksklusif terhadap Amerika Serikat. 

Oleh lantaran itu, pemerintah Amerika Serikat akan mengambil segala cara dan tindakan untuk menggagalkannya. 

Salah satu tindakan Amerika Serikat dalam menggagalkan pembangunan awalan militer dan rudal Uni Soviet yaitu menghadang setiap kapal Uni Soviet yang menuju ke Kuba. 

Tentu saja tindakan itu mengakibatkan krisis yang hampir membawa dunia dalam perang nuklir. Karena merasa belum diberimbang kekuatan militernya, akhirnya Uni Soviet membatalkan penempatan awalan militer dan rudalnya di Kuba. 

Apalagi, Amerika Serikat juga berjanji tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Kuba. Hubungan baik Kuba dengan Amerika Serikat mulai membaik lagi pada tahun 1973 sehabis kedua negara membuat perjanjian terkena pertukaran pembajak. 

Pada tahun 1975 embargo ekonomi pada Kuba yang dilakukan Amerika Serikat mulai dihapus. Namun, hubungan Amerika–Kuba memanas lagi sehabis pada simpulan tahun 1975 Kuba mengirim pasukannya ke Angola. 

Dari insiden di Kuba itu, dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, akhirnya juga menyadari betapa bahayanya apabila perang terbuka yang merembet pada perang nuklir terjadi. 

Oleh lantaran itu, untuk meminimalisasi terjadinya perang nuklir dan akibatnya, kedua negara adikuasa setuju melaksanakan pembicaraan pengurangan senjata.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Menguak Tugas Fidel Castro Dalam Sejarah Dan Latar Belakang Perang Atau Revolusi Kuba"