Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Latar Belakang, Laba Dan Kelemahan Serta Proses Perkembangan Dan Pelaksanaan Revolusi Hijau Di Indonesia

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat terkena revolusi hijau, proses revolusi hijau dalam meningkatkan produksi pertanian, pengertian revolusi hijau, aktivitas revolusi hijau, perjuangan pertanian, latar belakang munculnya revolusi hijau, perkembangan revolusi hijau di indonesia, pelaksanaan revolusi hijau di indonesia, Intensifikasi Pertanian, Ekstensifikasi Pertanian, Diversifikasi Pertanian, Rehabilitasi pertanian, Keuntungan Revolusi Hijau, Kelemahan Revolusi Hijau.


Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian

Pengertian Revolusi Hijau

Revolusi hijau sering dikenal dengan revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. 

 Berikut ini akan dijelaskan secara singkat terkena revolusi hijau Pengertian, Latar Belakang, Keuntungan dan Kelemahan serta Proses Perkembangan dan Pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia

Definisi lain sebut revolusi hijau yaitu revolusi produksi biji-bijian dari inovasi ilmiah berupa benih unggul gres dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa imbas tingginya hasil pguan. 

Tujuan revolusi hijau yaitu meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.

Latar Belakang Munculnya Revolusi hijau

Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau yaitu sebagai diberikut.

a. Hancurnya lahan pertanian akhir PD I dan PD II.
b. Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga meningkat.
c. Adanya lahan pulas.
d. Upaya peningkatan produksi pangan.

Gagasan wacana revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan goresan pena Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang beropini bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan yaitu problem yang dihadapi insan yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian. 

Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh goresan pena Robert Malthus tersebut, yaitu:

a. gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran;
b. gerakan perjuangan mencari dan mereview hibrida dalam bidang pertanian.

Perkembangan Revolusi Hijau

Revolusi hijau dimulai semenjak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. 

IMWIC (International Maize and Wheat Improvement Centre) ialah sentra penelitian di Meksiko. Sedangkan di Filipina, IRRI (International Rice Research Institute) berhasil membuatkan bibit padi gres yang produktif yang disebut padi asing atau padi IR-8. 

Pada tahun 1970 dibuat CGIAR (Consultative Group for International Agriculture Research) yang bertujuan untuk mempersembahkan menolongan kepada aneka macam sentra penelitian international. 

Pada tahun 1970 juga, Norman Borlang mendapat hadiah nobel lantaran gagasannya mencetuskan revolusi hijau dengan mencari jenis tumbuhan biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah energi surya menjadi karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi rindang dengan tumbuhan yang tahan terhadap hama penyakit. Upaya meningkatkan produktivitas pertanian antara lain dengan cara sebagai diberikut.
  1. Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.
  2. Mekanisme pertanian dengan penerapan alat-alat pertanian modern ibarat bajak dan mesin penggiling.
  3. Penggunaan pupuk-pupuk baru.
  4. Penggunaan metode yang sempurna untuk memberantas hama, contohnya dengan alat penyemprot hama, penerapan pestisida, herbisida, dan fungisida.

Perkembangan Revolusi Hijau juga besar lengan berkuasa terhadap Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai diberikut.

a. Intensifikasi Pertanian

Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).

b. Ekstensifikasi Pertanian

Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.

c. Diversifikasi Pertanian

Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pengguakaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).

d. Rehabilitasi pertanian

Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis. Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis yaitu sebagai diberikut.

1) Penanaman yang terus menerus.
2) Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida).
3) Erosi lantaran penebangan liar.
4) Irigasi yang tidak teratur.

Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai diberikut.

1) Reboisasi untuk tempat hutan/nonhutan.
2) Melakukan tebas pilih.
3) Pembibitan kembali.
4) Penanaman sejuta pohon.
5) Penanaman tanah lembah/pepegununganan dengan terasering/sengkedan.
6) Seleksi tumbuhan (tanaman pelindung/tua).

Keuntungan Revolusi Hijau

Adapun laba dari adanya Revolusi Hijau, yaitu diberikut ini.

a. Ditemukannya aneka macam jenis tumbuhan dan biji-bijian/varietas unggul.
b. Meningkatnya produksi pertanian yang berarti sanggup mengatasi pangan.
c. Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.

Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO lantaran berhasil dalam swasembada pangan.

Kelemahan Revolusi Hijau

Sedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau yaitu diberikut ini.

a. Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.
b. Menurunnya daya produksi tanah lantaran ditanami terus menerus.
c. Polusi tanah dan air akhir penerapan pupuk pestisida yang berlebihan.
d. melaluiataubersamaini mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga insan digantikan mesin.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian, Latar Belakang, Laba Dan Kelemahan Serta Proses Perkembangan Dan Pelaksanaan Revolusi Hijau Di Indonesia"