Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Letak Geografis, Peninggalan, Silsilah Raja Dan Tahun Berdirinya Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satu Kesultanan Islam Di Sulawesi

Berikut ini akan dijelaskan terkena kerajaan kerajaan islam di sulawesi, kerajaan islam di sulawesi, islam di sulawesi, kerajaan gowa tallo, kerajaan gowa, peninggalan kerajaan gowa tallo, gowa tallo, kerajaan tallo, raja gowa tallo, pendiri kerajaan gowa tallo, raja gowa, letak kerajaan gowa tallo, kesultanan gowa tallo, raja raja kerajaan gowa tallo, tahun berdirinya kerajaan gowa tallo, kesultanan gowa, kerajaan islam gowa tallo, raja kerajaan gowa tallo, runtuhnya kerajaan gowa tallo, kerajaan gowa tallo islam, silsilah kerajaan gowa tallo, raja raja gowa tallo, letak geografis kerajaan gowa tallo, silsilah raja gowa tallo, silsilah raja kerajaan gowa tallo, rangkuman kerajaan gowa tallo.

Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi

Di kawasan Sulawesi juga tumbuh kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi tidak terlepas dari perdagangan yang berlangsung saat itu. 

Berikut ini yaitu beberapa kerajaan Islam di Sulawesi di antaranya Gowa-Tallo, Bone, Wajo dan Soppeng, dan Kesultanan Buton. Dari sekian banyak kerajaan-kerajaan itu yang populer antara lain Kerajaan Gowa-Tallo.

Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering berperang dengan kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan, ibarat dengan Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo. 

 Berikut ini akan dijelaskan terkena kerajaan kerajaan islam di sulawesi Letak Geografis, Peninggalan, Silsilah Raja dan Tahun Berdirinya Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satu Kesultanan Islam di Sulawesi
Masjid Bau-Bau, Sulawesi Tenggara
Kerajaan Luwu yang bersekutu dengan Wajo ditaklukan oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Kemudian Kerajaan Wajo menjadi kawasan taklukan Gowa berdasarkan Hikayat Wajo. 

Dalam serangan terhadap Kerajaan Gowa-Tallo, Karaeng Gowa meninggal dan seorang lagi terbunuh sekitar pada 1565. 

Ketiga Kerajaan Bone, Wajo, dan Soppeng mengadakan persatuan untuk mempertahankan kemerdekaannya yang disebut perjanjian Tellumpocco, sekitar 1582. 

Sejak Kerajaan Gowa resmi sebagai kerajaan bercorak Islam pada 1605, Gowa meluaskan imbas politiknya, semoga kerajaan-kerajaan lainnya juga memeluk Islam dan tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo. 

Kerajaan-kerajaan yang tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Wajo pada 10 Mei 1610, dan Bone pada 23 Nopember 1611.

Makam Sultan Alauddin, Raja Gowa
Di kawasan Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin mantap dengan adanya para mubalig yang disebut Dato’ Tallu (Tiga Dato), yaitu Dato’ Ri Bandang (Abdul Makmur atau Khatib Tunggal) Dato’ Ri Pattimang (Dato’ Sulaemana atau Khatib Sulung), dan Dato’ Ri Tiro (Abdul Jawad alias Khatib Bungsu), ketiganya bersaudara dan berasal dari Kolo Tengah, Minangkabau. 

Para mubalig itulah yang mengislamkan Raja Luwu yaitu Datu’ La Patiware’ Daeng Parabung dengan gelar Sultan Muhammad pada 15-16 Ramadhan 1013 H (4-5 Februari 1605 M). 

Kemudian disusul oleh Raja Gowa dan Tallo yaitu Karaeng Matowaya dari Tallo yang berjulukan I Mallingkang Daeng Manyonri (Karaeng Tallo) mengucapkan syahadat pada Jumat sore, 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. 

Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga’ rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M.

Perkembangan agama Islam di kawasan Sulawesi Selatan menerima tempat sebaik-baiknya bahkan anutan sufisme Khalwatiyah dari Syaikh Yusuf al-Makassari juga tersebar di Kerajaan Gowa dan kerajaan lainnya pada pertengahan era ke-17. 

Karena banyaknya tantangan dari kaum darah biru Gowa maka ia meninggalkan Sulawesi Selatan dan pergi ke Banten. 

Di Banten ia terima oleh Sultan Ageng Tirtayasa bahkan dijadikan menantu dan diangkat sebagai mufti di Kesultanan.

Dalam sejarah Kerajaan Gowa perlu dicatat tentang sejarah usaha Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan kedaulatannya terhadap upaya penjajahan politik dan ekonomi kompeni (VOC) Belanda. 

Semula VOC tidak menaruh perhatian terhadap Kerajaan Gowa-Tallo yang sudah mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan. 

Berita tentang pentingnya Kerajaan Gowa-Tallo didapat sehabis kapal Portugis dirampas oleh VOC pada masa Gubernur Jendral J. P. Coen di bersahabat perairan Malaka. 

 Berikut ini akan dijelaskan terkena kerajaan kerajaan islam di sulawesi Letak Geografis, Peninggalan, Silsilah Raja dan Tahun Berdirinya Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satu Kesultanan Islam di Sulawesi
Makam Datuk Patimang,
salah satu penyebar Islam di Sulawesi Selatan
Di dalam kapal tersebut terdapat orang Makassar. Dari orang Makassar itulah ia menerima diberita tentang pentingnya Pelabuhan Somba Opu sebagai pelabuhan transit terutama untuk menhadirkan rempah-rempah dari Maluku. 

Pada 1634 VOC memblokir Kerajaan Gowa tetapi tidak berhasil. Peristiwa peperangan dari waktu ke waktu terus berjalan dan gres berhenti antara 1637-1638. 

Sempat tercipta perjanjian tenang namun tidak infinit alasannya pada 1638 terjadi perampokan kapal orang Bugis yang bermuatan kayu cendana, dan muatannya dijual kepada orang Portugis. 

Perang di Sulawesi Selatan ini berhenti sehabis terjadi perjanjian Bongaya pada 1667 yang sangat merugikan pihak Gowa-Tallo.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Letak Geografis, Peninggalan, Silsilah Raja Dan Tahun Berdirinya Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satu Kesultanan Islam Di Sulawesi"