Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontribusi Luitzen Egbertus Jan Brouwer

Karya besar dari LEJ Brouwer yakni tentang teori perihal topoogi. Teori ini dipelajari oleh Brouwer dan dikembangkannya dari tahun 1909 hingga pada tahun 1913. LEJ Brouwer mendapat sebuah karakteristik dari pemetaan topologi dari bidang Cartesius. Brouwer juga memperkenalkan teori dalam hal teori bilangan. Teori yang ditemukan Brouwer ini kelak dikenal dengan teorema bilangan pada titik khusus (number of fixed point theorems).


LEJ Brouwer

Karya Brouwer

Brouwer pernah mempunyai konflik pemikiran dengan David Hilbert. Selain dengan Hilbert, Brouwer juga pernah menentang aliran budi yang diperkenalkan William Betrand Russell. Baca : Biografi Bertrand Arthur William Russell.. Konflik antara Hilbert dan Brouwer dikarenakan cita-cita Hilbert yang ingin mencegah pemikiran matematika Brouwer berkembang. Akhirnya Brouwer dipecat dari kawasan beliau bekerja atas desakan Hilbert.

Pada tahun 1905, Brouwer sempat menulis sebuah buku yang berjudul Life , Art ang Mysticism. Alih alih buku ini berisi perihal pembuktian atau pemngembangan matematika tingkat dasar, sebaliknya buku ini menjelaskan bagaimana cara cara untuk melaksanakan sebuah pengembangan matematika dasar. Buku tersebut dikerjakan bersamaan dengan tesis doktoralnya pada tahun 1906, Inti buku ini juga terlampir di dalam proyek disertasi tesis doktoralnya tersebut.

Dalam karya karya nya Brouwer banyak membantah pembuktikan "prinsip tidak terangkum di tengah" (Principle of the Excluded Middle disingkat PEM) yang biasanya pada hasilnya ditemukan sebuah nilai pernyataan final benar atau salah. Pada tahun 1918 Brouwer mempublikasikan teori himpunan (set theory), dan mempulikasikan teori pengukuran (measure theory) pada tahun berikutnya. Di tahun 1923 Brouwer juga mengelaurkan teori fungsi yang pembuktiannya dilakukan tanpa dengan pendekatan PEM.

Melawan teori Himpunan Cantor

Dalam prinsip hidupnya, Brouwer beropini bahwa matematika yakni sebuah acara yang harus banyak diperbincangkan. Pembicaraan hanya akan berlangsung perihal acara tersebut jikalau telah ditemukan fakta dan pembuktian. Dengan prinsip tersebut artinya Brouwe tidak terlalu simpatik dengan metode aksiomatik (metode aksiomatik adalah sebuah metode yang menerapkan sebuah pernyataan tersebut niscaya benar tanpa harus ada pembuktian). Metode aksiomatik ini tentu sangat bertentangan denagn prinsipnya, segala sesuatu harus ada fakta dan pembuktiannya.

Bagi Brouwer, budi yakni sebuah pembelajaran dalam contoh pola tertentu untuk mencapai acara matematika dalam penemuan fakta dengan bukti yang jelas. Artinya disini budi akan bergantung pada matematika, bukan matematika yan bergantung pada logika. Hal inilah yang nantinya dipakai sebagai materi menimbang serta memecah antara matematika dan hal yang menjadi matematika. Dengan pendapat inilah terjadi perseteruan dengan Hilbert, Hilbert tidak ingin prinsip ibarat ini berkembang dalam matematika.

Atas dasar prinsip Brouwer di atas, Brouwer mencoba melaksanakan pembaharuan terhadap teori himpunan Cantor. Usaha yang dilakukan Brouwer untuk memilah pembagian terstruktur mengenai bilangan sekunger (bilangan tak hingga) dan bilangan tak hingga yang lebih besar. Namun Brouwer gagal dalam hal ini, alasannya yakni cara yang dilakukannya tidak sanggup dipakai untuk bilangan yang besar. Jika dipakai mka akan menghasilkan bilangan yang tak hingga sehingga penyelesaian yang didapat berupa penyelesaian terbuka.

Apakah semua bilangan Riil mempunyai desimal (di belakang koma) yang jikalau diteruskan makin panjang (ekspansi)? Brouwer menjawab tidak. Alasan perihal hal ini ditulis pada sebuah paper yang ditulisnya pada tahun 1921. Brouwer menandakan bahwa seseorang sanggup menciptakan kontruksi terhadap sebuah pilihan atas deret yang memenuhi kondisi Cauchy. Bentuk suatu perkembangan tertentu hanya tergantung kepada duduk kasus yang akan diselesaikan. Makara tak ada perluasan desimal yang sanggup ditetapkan hingga permasalahan tersebut benar benar selesai Baca : Biografi Luitzen Egbertus Jan Brouwer.

Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Kontribusi Luitzen Egbertus Jan Brouwer"