Sebutkan 4 Komponen Dasar Mutlak Yang Diharapkan Dalam Memelihara Dan Meningkatkan Kesejukan Jasmani?
Ada 4 (empat) komponen dasar mutlak yang diharapkan dalam memelihara dan meningkatkan kesejukan jasmani serta perilaku badan yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.
1. Latihan untuk Kekuatan Otot
Kekuatan otot ialah kemampuan menggerakkan tenaga dalam melawan beban atau tahanan. Otot yang kurang didiberi pekerjaan/ kurang terlatih condong menjadi lemah, kendor dan kurang tenaga.
Namun dengan tes dan bekerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat. Adapun polapola kegiatan/tes untuk kekuatan otot dipakai beban berat dengan ulangan sedikit contohnya ialah menarikdanunik beban menyerupai pada tarik tambang, mendorong benda berat, menjinjing dan lainnya. Untuk meningkatkan kekuatan otot diharapkan frekuensi tes sebanyak 3-5 kali/minggu.
2. Latihan untuk Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada banyak sekali persendian atau beberapa persendian, adapun cara tes kelentukan ialah dengan gerak meregang persendian dan mengukur otot sampai batas tertentu dalam jangka waktu tertentu. Frekuensi tes kelentukan sebaiknya dilakukan setiap hari, untuk intensitas kelentukan ialah batas rasa nyeri artinya pada ketika meregang persendian akan terjadi reaksi badan berupa tegangan, maka kalau diteruskan akan terasa nyaman. Oleh lantaran itu intensitas yang dianjurkan untuk kelentukan ialah pada batas simpulan tegangan otot dan batas awal munculnya rasa nyeri. Waktu yang diharapkan untuk peregangan tergantung pada ukuran
persendian yaitu 4 – 30 detik dan dilakukan 1-3 kali ulangan untuk setiap persendian.
3. Latihan Daya Tahan
Daya tahan sering didiberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dalamwaktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan
yang berlebihan. Kaprikornus daya tahan ialah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik.
a. Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah kemampuan sekelompok otot melaksanakan serangkaian kerja dalam waktu lama, contohnya seseorang yang tangannya berotot besar lengan berkuasa akan sanggup melaksanakan gerakan push-up
lebih banyak dan usang dibandingkan tangan yang kurang berotot. Adapun pola-pola tes untuk daya tahan otot dipakai beban enteng dengan ulangan banyak.
b. Daya tahan Cardio Vascular Respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan badan untuk menyerahkan darah yang mengandung O2 dan nutrisi ke jaenteng badan yang aktif serta mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alatalat
pengeluarannya. Itu tiruana berafiliasi dengan kekuatan dan tegangan jantung, kerja paru-paru, peredaran darah dan metabolisme cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu
tes jasmani dan kerja. Kualitas daya tahan jantung dan paru-paru ditetapkan dengan
VO2 max yakni banyak oksigen terbaik yang sanggup dikonsumsi dalam satu MI/Kg BB/menit.
Adapun pola tes untuk daya tahan paru-paru dan jantung antara lain:
1) Gerakan yang melibatkan otot-otot besar menyerupai berjalan dan lari.
2) Gerakan yang kontinu-ritmis menyerupai bersepeda, jogging dengan kecepatan tertentu.
3) Sifat gerakannya aerobic yakni gerakan yang dilakukan dengan intensitas sedang dan diukur dengan kenaikan detak jantung tesnya, menyerupai lari dengan kecepatan sedang.
Untuk meningkatkan kebugaran paru-paru dan jantung maka frekuensi tesnya sebanyak 3 - 5 kali/minggu dengan intensitas 75 - 85 % dari detak jantung normal dan waktu untuk setiap tes
selama 20 – 60 menit tanpa berhenti.
4. Latihan Relaksasi
Latihan ini bersifat jasmaniah dan rohaniah. Secara jasmaniah maka relaksasi ialah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot, ketegangan yangberlebihan biasanya terjadi lantaran beberapa alasannya ialah menyerupai kurang pulas, lelah, kurang gizi, emosi dan keadaan lingkungan.
Ketegangan yang berlebihan pada saraf otot sanggup disembuhkandengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif menyerupai memancing.
Waktu yang diharapkan untuk setiap acara ialah 1 – 4 ahad sekali Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
1. Latihan untuk Kekuatan Otot
Kekuatan otot ialah kemampuan menggerakkan tenaga dalam melawan beban atau tahanan. Otot yang kurang didiberi pekerjaan/ kurang terlatih condong menjadi lemah, kendor dan kurang tenaga.
Namun dengan tes dan bekerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat. Adapun polapola kegiatan/tes untuk kekuatan otot dipakai beban berat dengan ulangan sedikit contohnya ialah menarikdanunik beban menyerupai pada tarik tambang, mendorong benda berat, menjinjing dan lainnya. Untuk meningkatkan kekuatan otot diharapkan frekuensi tes sebanyak 3-5 kali/minggu.
2. Latihan untuk Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada banyak sekali persendian atau beberapa persendian, adapun cara tes kelentukan ialah dengan gerak meregang persendian dan mengukur otot sampai batas tertentu dalam jangka waktu tertentu. Frekuensi tes kelentukan sebaiknya dilakukan setiap hari, untuk intensitas kelentukan ialah batas rasa nyeri artinya pada ketika meregang persendian akan terjadi reaksi badan berupa tegangan, maka kalau diteruskan akan terasa nyaman. Oleh lantaran itu intensitas yang dianjurkan untuk kelentukan ialah pada batas simpulan tegangan otot dan batas awal munculnya rasa nyeri. Waktu yang diharapkan untuk peregangan tergantung pada ukuran
persendian yaitu 4 – 30 detik dan dilakukan 1-3 kali ulangan untuk setiap persendian.
3. Latihan Daya Tahan
Daya tahan sering didiberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dalamwaktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan
yang berlebihan. Kaprikornus daya tahan ialah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik.
a. Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah kemampuan sekelompok otot melaksanakan serangkaian kerja dalam waktu lama, contohnya seseorang yang tangannya berotot besar lengan berkuasa akan sanggup melaksanakan gerakan push-up
lebih banyak dan usang dibandingkan tangan yang kurang berotot. Adapun pola-pola tes untuk daya tahan otot dipakai beban enteng dengan ulangan banyak.
b. Daya tahan Cardio Vascular Respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan badan untuk menyerahkan darah yang mengandung O2 dan nutrisi ke jaenteng badan yang aktif serta mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alatalat
pengeluarannya. Itu tiruana berafiliasi dengan kekuatan dan tegangan jantung, kerja paru-paru, peredaran darah dan metabolisme cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu
tes jasmani dan kerja. Kualitas daya tahan jantung dan paru-paru ditetapkan dengan
VO2 max yakni banyak oksigen terbaik yang sanggup dikonsumsi dalam satu MI/Kg BB/menit.
Adapun pola tes untuk daya tahan paru-paru dan jantung antara lain:
1) Gerakan yang melibatkan otot-otot besar menyerupai berjalan dan lari.
2) Gerakan yang kontinu-ritmis menyerupai bersepeda, jogging dengan kecepatan tertentu.
3) Sifat gerakannya aerobic yakni gerakan yang dilakukan dengan intensitas sedang dan diukur dengan kenaikan detak jantung tesnya, menyerupai lari dengan kecepatan sedang.
Untuk meningkatkan kebugaran paru-paru dan jantung maka frekuensi tesnya sebanyak 3 - 5 kali/minggu dengan intensitas 75 - 85 % dari detak jantung normal dan waktu untuk setiap tes
selama 20 – 60 menit tanpa berhenti.
4. Latihan Relaksasi
Latihan ini bersifat jasmaniah dan rohaniah. Secara jasmaniah maka relaksasi ialah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot, ketegangan yangberlebihan biasanya terjadi lantaran beberapa alasannya ialah menyerupai kurang pulas, lelah, kurang gizi, emosi dan keadaan lingkungan.
Ketegangan yang berlebihan pada saraf otot sanggup disembuhkandengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif menyerupai memancing.
Waktu yang diharapkan untuk setiap acara ialah 1 – 4 ahad sekali Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Sebutkan 4 Komponen Dasar Mutlak Yang Diharapkan Dalam Memelihara Dan Meningkatkan Kesejukan Jasmani?"