Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Wujud Dan Bentuk-Bentuk Kebudayaan Berdasarkan Koentjaraningrat

Berikut ini akan kita bahas tentang unsur-unsur budaya, unsur unsur kebudayaan, unsur kebudayaan, unsur budaya, wujud kebudayaan, 3 wujud kebudayaan, bentuk bentuk kebudayaan, bentuk kebudayaan, wujud kebudayaan berdasarkan koentjaraningrat, wujud kebudayaan sebagai sistem ide, ideas, activities, artifacts.

Wujud Kebudayaan

Kebudayaan tidak sanggup diartikan secara sederhana sehingga terdapat aneka macam definisi terkena kebudayaan yang berasal dari gagasan para sarjana luar negeri. 

Definisi kebudayaan yang dikumpulkan oleh A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn berjumlah sekitar 160 buah yang ditulis dalam buku Culture: A Critical Review of Concept and Definitions. 

Koentjaraningrat, seorang tokoh antropologi di Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai ”keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya insan dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri insan dengan belajar.” 

Dalam definisi ini kebudayaan bermakna sangat luas dan bermacam-macam sebab mencakup beberapa aspek proses berlajar dalam sejarah hidup insan yang diwariskan antargenerasi.

Kebudayaan mempunyai pengertian sebagai segala tingkah laris insan dalam kehidupannya yang diperoleh melalui proses belajar.

Namun, seringkali kebudayaan spesialuntuk bermakna atau berkaitan dengan bidang seni. Sebaliknya, segala hal yang berkaitan dengan sikap insan dalam kehidupannya sanggup dikategorikan sebagai kebudayaan.

Misalnya, cara makan, sopan santun, upacara perkawinan sampai cara menentukan pimpinan pun ialah bentuk kebudayaan manusia. 

Definisi kebudayaan dalam antropologi ialah segala tingkah laris insan yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga sanggup dikategorikan sebagai kebudayaan.

Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam 3 (tiga) wujud, yakni ideas (sistem ide), activities (sistem aktivitas), dan artifacts (sistem artefak).

1. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Ide

Wujud kebudayaan sebagai sistem wangsit bersifat sangat abstrak, tidak sanggup diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. 

Wujud kebudayaan sebagai sistem wangsit spesialuntuk sanggup dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang mewujud dalam bentuk norma, akhlak istiadat, agama, dan aturan atau undang-undang.

misal wujud kebudayaan sebagai sistem wangsit yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi contoh sikap kehidupan insan ialah norma sosial. 

Norma sosial dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarakat tersebut. 

Misalnya, aturan atau norma sopan santun dalam berbicara kepada orang yang lebih bau tanah dan aturan bertamu di rumah orang lain. 

Bentuk kebudayaan sebagai sistem wangsit secara kasatmata terdapat dalam undang-undang atau suatu peraturan tertulis.

2. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Aktivitas

Wujud kebudayaan sebagai sistem acara ialah sebuah acara atau kegiatan sosial yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. 

Sistem ini terdiri atas acara insan yang saling diberinteraksi dan bekerjasama secara kontinu dengan sesamanya.

Wujud kebudayaan ini bersifat konkret, sanggup difoto, dan sanggup dilihat. Misalnya, upacara perkawinan masyarakat Flores, atau proses pemilihan umum di Indonesia. 

Kampanye partai ialah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang berupa acara individu. 

Dalam kegiatan tersebut terkandung sikap berpola dari individu, yang dibuat atau dipengaruhi kebudayaannya. 

Selain itu, upacara perkawinan atau upacara lainnya yang melibatkan suatu acara kontinu dari individu anggota masyarakat yang berpola dan sanggup diamati secara eksklusif juga ialah salah satu contoh wujud kebudayaan yang berbentuk aktivitas.

3. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Artefak

Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak ialah wujud kebudayaan yang paling konkret, sanggup dilihat, dan diraba secara eksklusif oleh pancaindra. 

Wujud kebudayaan ini ialah berupa kebudayaan fisik yang ialah hasil-hasil kebudayaan insan berupa tataran sistem wangsit atau fatwa ataupun acara insan yang berpola. 

Misalnya, kain ulos dari Batak atau wayang golek dari Jawa. Di dalam upacara akhlak perkawinan Jawa, aneka macam mahar berupa barang yang harus didiberikan oleh pihak mempelai pria kepada pihak mempelai perempuan. 

Benda-benda itu ialah perwujudan dari wangsit dan acara individu sebagai hasil dari kebudayaan masyarakat. 

Dalam upacara selamatan, terdapat aneka macam sesaji atau peralatan yang dibutuhkan atau dipakai dalam acara tersebut. 

Di dalam suatu kampanye partai politik dibuat aneka macam macam lambang partai berupa bendera yang menyimbolkan keberadaan atau kebemasukan partai tersebut.

Dalam kehidupan insan ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya. 

Misalnya, di dalam upacara perkawinan konsep terkena upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana jalannya upacara tersebut ialah wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni sistem ide. 

Namun, upacara perkawinan ialah sebuah acara yang berpola dari suatu masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat Jawa yang begitu rumit mengatakan pola yang teratur dan tetap dengan mempergunakan aneka macam benda yang dibutuhkan dalam acara tersebut.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "3 Wujud Dan Bentuk-Bentuk Kebudayaan Berdasarkan Koentjaraningrat"