Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Mengenai Kalorimetri ( Termokimia Part Iv )

Hello Sobat Dan Adik-Adik ! Salam Chemistry !! Pada peluang kali ini, saya akan melanjutkan pembahasan terkena materi termokimia yaitu ihwal kalorimetri. Pada postingan sebelumnya kita sudah mempelajari entalpi reaksi yang mana materi tersebut juga berkaitan bersahabat dengan Termokimia. Sekarang, marilah kita mempelajari materi termokimia selajutnya yaitu Kalorimetri.

Kalorimetri

Selain mempunyai energi kinetik dan energi potensial, setiap materi juga mempunyai energi berupa gerah/kalor. Hal ini sanggup dibuktikan dengan adanya suhu yang dimiliki oleh setiap materi. Suhu yang dimiliki oleh setiap materi mengindikasikan jumlah kalor yang dimiliki oleh materi tersebut. Jika suatu materi mempunyai suhu yang tinggi, maka sanggup dipastikan materi tersebut menyimpan kalor dalam jumlah yang banyak. Dan kalau suatu materi mempunyai suhu yang rendah, maka sanggup dipastikan materi tersebut menyimpan kalor dalam jumlah yang sedikit. Untuk mendapat energi berupa kalor,setiap materi biasanya menyerap kalor yang terdapat di lingkungan sekitar daerah materi tersebut berada. Misalnya : Besi yang kita letakkan dibawah sinar matahari niscaya akan mempunyai jumlah kalor yang lebih banyak dibandingkan dengan besi yang kita letakkan di dalam ruangan.

 saya akan melanjutkan pembahasan terkena materi termokimia yaitu ihwal kalorimetri Penjelasan Mengenai Kalorimetri ( Termokimia Part IV )
Hal ini mengambarkan bahwa banyak tidaknya jumlah kalor yang dimiliki oleh suatu materi tergantung pada lingkungan daerah dimana materi tersebut berada.

Dalam dunia kalorimetri, ada istilah Kalor Jenis. kalor jenis itu apa ya kak ? Kalor Jenis ialah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gr materi sebesar 1 C. contohnya : Air mempunyai kalor jenis sebesar 4,18 Jg-1k-1, itu artinya untuk menaikkan suhu 1 gr air sebesar 1 C dibutuhkan kalor sebanyak 4,18 J. Lalu berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 10 gr air sebesar 2 C ? Nah, untuk menjawaban pertanyaan tersebut , maka dibuatlah rumus dari kalor jenis. Berikut ini rumusnya :

Q =  M . C . ⧍T

Ket :  Q = Jumlah Kalor ( Dalam Joule )
          M = Massa ( Dalam Gram )
          C  = Kalor Jenis
         ⧍T = Perubahan Suhu ( T2-T1 )

melaluiataubersamaini memakai rumus diatas kita sanggup menjawaban pertanyaan tersebut. Maka :

Q = M . C . ⧍T

Dik :  M = 10 gr
          C  =  4,18 Jg-1k-1
          ⧍T = 2-0 = 2

Q =  10 . 4,18 . 2
    =  83,6 Joule

Kaprikornus jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 10 gr air sebesar 2 C ialah 83,6 Joule.

Selain kalor jenis, ada juga istilah lainya yaitu Kapasitas Kalor . Kapasitas Kalor ialah jumlah kalor yang diharapkan oleh suatu materi untuk menaikkan suhu 1 C. Kapasitas Kalor ditetapkan dalam Joule Per Kelvin ( Jk-1 ).

Rumus dari kapasitas kalor ialah sebagai diberikut :

C = Q / ⧍T        Q = C . ⧍T

Ket :  Q = Jumlah Kalor
          C = Kapasitas Kalor
         ⧍T = Perubahan Suhu ( T2-T1 )

misal Soal : Sepotong tembaga mempunyai kapasitas kalor sebesar 10 Jk-1. Berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu tembaga dari 30 C menjadi 200 C ?

Dik : Kapasitas kalor tembaga / C = 10Jk-1
         ⧍T = T2-T1 = 200 - 30 = 170

Maka Q = C . ⧍T
             = 10 . 170
             = 1700 Joule

Kaprikornus jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu tembaga dari 30 C ke 200 C ialah sebesar 1700 Joule.

Selain dengan memakai perhitungan matematis, kalor reaksi juga sanggup dihitung dengan memakai suatu alat yang disebut dengan Kalorimeter. Kalorimeter yang sanggup kita kenal itu ada 2, pertama kalorimeter bom dan kedua, kaloriemeter sederhana. Sekarang mari kita pelajari cara kerja dari kedua kalorimeter tersebut satu persatu :

Kalorimeter Bom

Kalorimeter Bom ialah suatu alat yang dipakai untuk mengukur jumlah kalor yang dilepaskan oleh reaksi pembakaran yang melibatkan gas. Alat ini disusun oleh rangkaian beberapa komponen ibarat Bahan Isolator, Bom ( atau daerah berlangsungnya reaksi pembakaran ) ,  Kawat platina ( sebagai elemen pemanas ) , Air , Termometer dan Pengaduk. Ketiruana komponen tersebut dirangkai sampai membentuk ibarat gambar dibawah ini !

 saya akan melanjutkan pembahasan terkena materi termokimia yaitu ihwal kalorimetri Penjelasan Mengenai Kalorimetri ( Termokimia Part IV )

Teknik kerja kalorimeter ini ialah pertama, Sampel yang akan kita uji kita masukkan ke dalam bom. Kedua, kita masukkan juga gas oksigen berlebih ke dalam bom sampai tekananya mencapai 30 atm. Ketiga, kita masukkan bom tersebut ke dalam kalorimeter yang sudah diisi air. Lalu kita alirkan arus listrik ke elemen pemanas sebagai pemicu semoga reaksi pembakaran antara gas sampel dengan gas oksigen sanggup terjadi. Terakhir amatilah perubahan suhu yang terjadi pada kalorimeter dan air !.

 Jadi, rumus kalor reaksi total yang dihasilkan kalau kita memakai kalorimeter bom ialah sebagai diberikut.

Q reaksi =  - ( Qkalorimeter + Qair )

misal soal yang berkaitan dengan kalorimeter bom :

1. Sebanyak 10 gr gas metana dimasukkan ke dalam kalorimeter bom yang meliputi 100 gr air. Lalu gas metana tersebut direaksikan dengan oksigen dan terjadilah reaksi pembakaran. Dari hasil reaksi pembakaran, suhu dari kalorimeter dan air naik dari 30 C menjadi 55 C, maka hitunglah kalor reaksi yang dihasilkan dari reaksi pembakaran tersebut ! Dik ( kapasitas kalor kalorimeter = 11,7 dan kalor jenis air = 4,18 J ).

Qreaksi  =  - ( Qkalorimeter + Qair )

Pertama, kita cari Q airnya

Qair  =  M . C . ⧍T

Dik :  M air = 100 gr
          C air = 4,18 J
         ⧍T = 55-30 = 25 C

Qair  =  100 . 4,18 . 25
         = 10.450 Joule

Sesudah itu kita cari Q dari kalorimeter

Qkalorimeter =  C . ⧍T

Dik :  C kalorimeter = 11,7
         ⧍T = 55-30 = 25

Qkalorimeter = 11,7 . 25
                      = 292,5 Joule

Maka kalor reaksi total yang dihasilkan dari reaksi pembakaran ialah :

=    - ( Qkalorimeter + Qair )
=    - ( 10.450 + 292,5 )
=    - 10.742,5 Joule

Kaprikornus kalor reaksi total yang dihasilkan ialah sebesar 10.742,5 Joule.

Baiklah, itulah klarifikasi ringkas terkena Kalorimeter Bom, kini mari kita pelajari cara kerja Kalorimeter Sederhana !

Kalorimeter Sederhana

Kalorimeter sederhana ialah suatu alat yang sanggup dipakai untuk mengukur jumlah kalor yang dilepaskan oleh reaksi kimia dalam larutan. Kalorimeter sederhana ini disusun dari komponen-komponen sederhana ibarat gelas sterofom ( sebagai isolator ) , Gabus , Air , Termometer dan Pengaduk. ketiruana komponen tersebut dirangkai ibarat gambar dibawah ini :


 Teknik kerja kalorimeter sederhana ini ialah , sampel yang akan kita uji kita larutkan ke dalam kalorimeter. Misalnya kita ingin menguji sampel soda api, maka kita larutkan soda api tersebut ke dalam air ( kalorimeter ). Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada larutan dengan cara melihat hasil perubahan suhunya pada termometer.

Kaprikornus rumus kalor reaksi total yang dihasilkan kalau kita memakai kalorimeter sederhana ialah sebagai diberikut :

Qreaksi = - Qlarutan

misal soal yang berkaitan dengan kalorimeter sederhana

1. Sebanyak 20 gr kristal NaOH dilarutkan ke dalam kalorimeter sederhana yang meliputi 100 gr air, dikala kristal NaOH tersebut dilarutkan ternyata suhu larutan naik dari 25 C menjadi 50 C, maka hitunglah kalor reaksi yang dihasilkan dari pelarutan kristal NaOH tersebut ! ( Dik : kalor jenis air = 4,2 J )

Rumus =  Qreaksi  =  -Qlarutan

Maka Qlarutan =  M . C . ⧍T

M air + M NaOH = 100 + 20 = 120
C air = 4,2 Joule
⧍T = 50-25 = 25

Maka  Qlarutan = 120 . 4,2 . 25
           Q  = -12600 Joule

Kaprikornus kalor reaksi yang dihasilkan dari pelarutan kristal NaOH ialah sebesar 12.600 Joule..

Baiklah, itulah klarifikasi mas dennis terkena kalorimetri bom dan juga kalorimetri sederhana. Dan seusainya klarifikasi terkena kedua kalorimetri tersebut maka berakhirlah postingan mas dennis pada peluang kali ini, apabila dirasa bermanfaa silahkan di bagikan ke kawan-kawan adik yang lain ! Terima kasih ! Dan Salam CHEMISTRY !!!


Sumber http://www.panduankimia.net

Post a Comment for "Penjelasan Mengenai Kalorimetri ( Termokimia Part Iv )"